Sabtu, 11 Mei 2013

tugas SoftSkill 1


SISTEM PENDIDIKAN DI INDONESIA TERHADAP TINGGINYA JUMLAH PENGANGGURAN


Disusun oleh :
Erika Yuniarti
1EB24
22212534

UNIVERSITAS GUNADARMA
2013



ABSTRAK

Pendidikan sangat berperan penting untuk masa depan kita. Banyak orang yang tidak sekolah karena kondisi ekonominya tidak memadai padahal kemampuan sang anak bisa di andalkan,namun apa daya orangtua nya tidak dapat menyekolahinya karena biaya sekolah yang terus meningkat.Setelah mereka lulus dari SMP atau SMA mereka tidak langsung gampang untuk mencari pekerjaan,karena pabrik atau perusahaan ingin mendapatkan karyawan atau pegawai yang mempunyai pendidikan yang baik .Mungkin tahun 90-an kepala perusahaan tidak mementingkan ijazah tetapi mementingkan kreatifitas yang di miliki oleh calon pegawainya,banyak terjadi PHK saat krisis moneter sehingga Semakin banyak keluarga yang kehidupan ekonominya tidak mencukupi. sedangkan populasi manusia makin bertambah di Indonesia.
Mencari pekerjaan bukanlah hal yang gampang saat ini, meskipun banyak orang yang memiliki pendidikan yang tinggi dan memiliki tittle. Hampir banyak lulusan S1 yang menjadi pengangguran sehingga ada yang rela kerja yang mungkin jauh dari dari kemampuan yang dia punya.
Namun Tinggi nya tingkat pengangguran di Indonesia karena rendahnya sistem pendidikan. Banyak masyarakat indonesia terutama pada daerah pedalaman yang tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya dan saran yang cukup.
Bagaimana bangsa Indonesia maju jika generasinya banyak yang tidak memiliki pendidikan yang cukup.
Namun apakah yang harus kita perbuat untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia? Apakah bangsa Indonesia tetap harus di posisi ini terus?



BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG MASALAH

Pada tahun 2013 tingkat penduduk Indonesia semakin bertambah sehingga tingkat pendidikan di Indonesia menjadi turun naik karena penghasilan mereka yang tidak tetap juga. Namun tidak hanya itu jumlah pengangguran di Indonesia pun semakin bertambah karena sempitnya lapangan pekerjaan. Namun banyak pula orang yang mempunyai uang dan pekerjaan selalu menganggap rendah seorang pengangguran tanpa mereka sadari orang yang menganggur adalah seseorang yang memiliki kreatifitas ataupun berpendidikan,tidak sedikit orang yang menganggur adalah seorang Diploma ataupun sarjana S1. Mengapa lulusan Diploma / Sarjana tidak memiliki pekerjaan? Mungkin karena mereka tidak mempunyai pengalaman yang cukup padahal mereka mempunyai tittle yang mungkin cukup untuk kerja di kantoran,dan mungkin usia yang mereka pertimbangkan karena penerimaan karyawan minimal 25tahun,selain itu sulit untuk mendapatkan pekerjaan.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang..Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya..

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.

Melihat pentingnya Pendidikan dalam kehidupan Masyarakat Luas. Berdasarkan alasan tersebut,maka penulis mengambil judul “Peran Pendidikan pada tingkat Pengangguran”

1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana peran Pendidikan bagi Masyarakat ?
2.      Seberapa penting peran Pendidikan bagi Masyarakat ?
1.3  Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui peran Pendidikan bagi Masyarakat.
2.      Untuk mengetahui seberapa penting peran Pendidikan bagi Masyarakat.
1.4  Kegunaan Penelitian
1.      Manfaat Akademik : untuk mengetahui peran pendidikan pada masyarakat.
2.      Manfaat Praktis : salah satu syarat untuk memperoleh nilai tugas Perekonomian Indonesia.



BAB II
LANDASAN TEORI


2.1              Pendidikan
2.1.1        Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.  Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

  Pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

  Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

2.1.2        Jenjang Pendidikan

a.    Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Adalah salah satu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.
b.    Pendidikan Dasar
Merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.



c.    Pendidikan  Menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan dari pendidikan dasar.
d.    Pendidikan Tinggi
Jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan Diploma ,Sarjana ,Magister, Doktor , dan Spesialis yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi.


2.1.3        Jalur Pendidikan
a.      Pendidikan Formal
Pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
b.      Pendidikan Nonformal
Pendidikan ini paling banyak terdapat pada usia dini,serta pendidikan dasar adalah TPA (Taman Pendidikan  Al-Qur’an) yang di adakan di Masjid atau Sekolah Minggu yang di adakan di Gereja. Adapula berbagai kursus,di antaranya Kursus Musik, BimBel,dsb.
c.       Pendidikan Informal
Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.



2.1.4        Jenis Pendidikan
a.      Pendidikan Umum
Pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang di lakukan oleh peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
b.      Pendidikan Kejuruan
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Contoh: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
c.       Pendidikan Akademik
Pendidikan tinggi program sarjana dan pancasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
d.      Pendidikan Profesi
Pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi profesional.
e.       Pendidikan Vokasi
Pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan sarjana.
f.       Pendidikan Keagamaan
Merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap agama.

g.      Pendidikan Khusus
Merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus atau peserta didik memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa (SLB))

2.1.5        Tingkatan Sekolah
a.      Prasekolah
Untuk usia 3tahun,kanak-kanak Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses terhadap pendidikan formal. Dari usia 3-5 tahun mereka memasuki taman kanak-kanak. Pendidikan ini tidak wajib untuk diikuti,namun tujuannya untuk mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar.
b.      Sekolah Dasar
untuk usia 6-11 tahun memasuki Sekolah Dasar (SD). Tingkat Pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga negara Indonesia berdasarkan konstitusi nasional. Para siswa harus belajar selama enam tahun untuk menyelesaikan tahapan ini.
c.       Sekolah Menengah Pertama
Adalah bagian dari pendidikan dasar di Indonesia setelah tamat dari SD. Sekolah ini selama 3 tahun kisaran usia 12-14 tahun.
d.      Sekolah Menengah Atas
Tingkatan ini terbagi menjadi 3 jenis,yaitu : Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA). Sekolah ini selama 3 tahun dan setelah selesai melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
e.       Pendidikan Tinggi
Setelah tamat para siswa dapat memasuki perguruan tinggi. Pendidikan tinggi ini terbagi menjadi 2 kategori: yakni negeri dan swasta.

2.2          Pengangguran
2.2.1        Pengertian Pengangguran
     adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomiankarena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakatakan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
     Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

2.2.2        Jenis dan Macam Pengangguran
Ø  Berdasarkan Jam Kerja
·         Pengangguran Terselubung
·         Setengah Menganggur
·         Pengangguran Terbuka
Ø  Berdasarkan Penyebab Terjadinya
·        Pengangguran friksional (frictional unemployment)
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
·        Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)
Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
·        Pengangguran struktural (structural unemployment)
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.     Akibat permintaan berkurang
2.     Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.     Akibat kebijakan pemerintah
·        Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
1.      Pengangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
·        Pengangguran teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
·        Pengangguran siklus
Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
2.2.3        Penyebab Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efekpsikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauanpolitik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

2.2.4        Akibat Pengangguran
Ø  Bagi Perekonomian Negara
1.    Penurunan pendapatan perkapita.
2.    Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3.    Meningkatkan biaya sosial yang harus di keluarkan oleh pemerintah.
Ø  Bagi Masyarakat
1.    Pengangguran merupakan bebas psikologis dan psikis
2.    Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan ,karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
3.    Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.



BAB III.
PENGAMATAN TEORI

3.1  Analisis I
Pendidikan sangat berperan penting untuk masa depan kita. Banyak orang yang tidak sekolah karena kondisi ekonominya tidak memadai padahal kemampuan sang anak bisa di andalkan,namun apa daya orangtua nya tidak dapat menyekolahinya karena biaya sekolah yang terus meningkat,namun sekarang pemerintah mempunyai program “Wajib Sekolah 6 tahun” namun kemudian di perpanjang menjadi “Wajib Sekolah 9 Tahun” yakni dari SD sampai SMP, program itu hanya di bebaskan uang SPPnya saja tetapi tidak membebaskan uang buku itu sama saja memberatkan orangtua siswa yang tidak mampu,karena tidak semua orangtua siswa mampu. Dan tidak jarang orang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Namun adapula yang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi karena memikirkan masa depan banyak orangtua yang membanting tulang untuk mendapatkan uang untuk biaya sekolah.
Setelah mereka lulus dari SMP atau SMA mereka tidak langsung gampang untuk mencari pekerjaan,karena pabrik atau perusahaan ingin mendapatkan karyawan atau pegawai yang mempunyai pendidikan yang baik dengan nilai yang baik juga,bahkan yang mempunyai kreatifitas yang tinggi namun tidak semua orang mempunyai kriteria seperti itu. Mungkin tahun 90-an kepala perusahaan tidak mementingkan ijazah tetapi mementingkan kreatifitas yang di miliki oleh calon pegawainya. Setelah terjadinya kenaikan mata uang atau krisis moneter dan berkembangnya waktu lapangan pekerjaan mulai menyempit, Namun banyak pula perusahaan yang mengalami kerugian, dan banyak terjadi PHK sehingga Semakin banyak keluarga yang kehidupan ekonominya tidak mencukupi. sedangkan populasi manusia makin bertambah di Indonesia.
3.2  Analisis II
Mencari pekerjaan bukanlah hal yang gampang saat ini, meskipun banyak orang yang memiliki pendidikan yang tinggi dan memiliki tittle. Namun tidak menjamin kemungkinan dia mendapatkan kerja dengan mudah jika tidak di ikuti dengan pengalaman yang cukup. Hampir banyak lulusan S1 yang menjadi pengangguran sehingga ada yang rela kerja yang mungkin jauh dari dari kemampuan yang dia punya. Namun dengan pendidikan yang tinggi banyak perusahaan yang mempertimbangkannya  meskipun tidak mempunyai banyak pengalaman. Banyak pengangguran di lihat sebelah mata oleh orang-orang kalangan tinggi, tanpa mereka sadar bahwa orang yang tidak berpendidikan pun mempunyai kreatifitas dan kemampuan yang baik. Bahkan banyak orang yang hanya lulusan SD atau tidak bersekolah yang menjadi orang sukses dengan membangun usaha.
Namun Tinggi nya tingkat pengangguran di Indonesia karena rendahnya sistem pendidikan. Banyak masyarakat indonesia terutama pada daerah pedalaman yang tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya dan saran yang cukup. Bahkan banyak orangtua yang buta huruf karena tidak merasakan duduk di bangku sekolah. Namun apakah yang harus kita perbuat untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia? Apakah bangsa Indonesia tetap harus di posisi ini terus? Bagaimana bangsa Indonesia maju jika generasinya banyak yang tidak memiliki pendidikan yang cukup.
Hampir banyak orang yang di hina karena mereka tidak memiliki pendidikan yang baik,dan mereka bekerja serabutan. Dan ada pula yang nekat mencari uang dengan cara kriminal,itu semua di lakukan karena mereka tidak memiliki pendidikan dan tidak adanya lapangan pekerjaan yang menerima mereka karena pendidikan yang kurang melengkapi kriterianya.
3.3        Analisis III
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran pada bulan Februari 2013 sebesar 5,92% (komposisi) atau sebanyak 7,17 juta orang. Sementara itu, pada Februari tahun lalu jumlah pengangguran sebesar 7,61 juta atau 6,32%. Dengan demikian pengangguran berkurang 440.000 orang atau sekitar 5,7% dibandingkan tahun lalu. 
"Tingkat pengangguran pada Februari 2013 5,92% atau 7,17 juta orang. Februari 2012 sebesar 6,32% atau 7,61 juta. Artinya ada penurunan pengangguran," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/5/2013)
Ia menuturkan, dalam setahun terakhir terjadi peningkatan angkatan kerja (AK) 780 ribu orang. Tercatat Februari 2013 AK sebesar 121,19 juta, sementar Februari 2012 120,41 juta AK.
"Angkatan kerja terjadi peningkatan secara yoy (year on year) 780 ribu orang," ujarnya.
Kemudian untuk kategori bekerja tercatat sebesar pada Februari 2013 sebanyak 114,02 juta. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2012 hanya sebesar 112,80 juta.
"Peningkatannya terjadi sebesar 1,2 juta," sebut Suryamin.
Pada februari 2013 terdapat 175,1 juta penduduk usia kerja sekitar 121,2 juta diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi atau angkatan kerja dan sisanya 53,9 juta tidak aktif dalam kegiatan ekonomi atau bukan angkatan kerja.



BAB IV
PENUTUP

5.1.1        Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di bab III di dapat kesimpulan :
1.      Pendidikan sangat berperan untuk masa depan.
2.      Pendidikan menjadi titik tingginya pengangguran.
3.      Pengaruh dan dampak dari kurangnya pendidikan.
4.      Pendidikan mengalahkan kreatifitas dalam pencarian pekerjaan.
5.      Jumlah pengangguran berkurang pada tahun 2013.
5.1.2        Saran
1.      Sebaiknya pemerintah memberikan sekolah gratis yang tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk mereka kalangan bawah.
2.      Pemerintah memberikan lapangan pekerjaan yang sederhana namun menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya.
3.      Memperbaiki sistem pendidikan sehingga lebih maju dari sebelumnya.
4.      Terus mengurangi jumlah pengangguran.



DAFTAR PUSTAKA





  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar