SISTEM
PENDIDIKAN DI INDONESIA TERHADAP TINGGINYA JUMLAH PENGANGGURAN
Disusun
oleh :
Erika
Yuniarti
1EB24
22212534
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2013
ABSTRAK
Pendidikan
sangat berperan penting untuk masa depan kita. Banyak orang yang tidak sekolah
karena kondisi ekonominya tidak memadai padahal kemampuan sang anak bisa di
andalkan,namun apa daya orangtua nya tidak dapat menyekolahinya karena biaya
sekolah yang terus meningkat.Setelah mereka lulus dari SMP atau SMA mereka
tidak langsung gampang untuk mencari pekerjaan,karena pabrik atau perusahaan
ingin mendapatkan karyawan atau pegawai yang mempunyai pendidikan yang baik .Mungkin
tahun 90-an kepala perusahaan tidak mementingkan ijazah tetapi mementingkan
kreatifitas yang di miliki oleh calon pegawainya,banyak terjadi PHK saat krisis
moneter sehingga Semakin banyak keluarga yang kehidupan ekonominya tidak
mencukupi. sedangkan populasi manusia makin bertambah di Indonesia.
Mencari
pekerjaan bukanlah hal yang gampang saat ini, meskipun banyak orang yang memiliki
pendidikan yang tinggi dan memiliki tittle. Hampir banyak lulusan S1 yang
menjadi pengangguran sehingga ada yang rela kerja yang mungkin jauh dari dari
kemampuan yang dia punya.
Namun
Tinggi nya tingkat pengangguran di Indonesia karena rendahnya sistem
pendidikan. Banyak masyarakat indonesia terutama pada daerah pedalaman yang
tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya dan saran yang cukup.
Bagaimana
bangsa Indonesia maju jika generasinya banyak yang tidak memiliki pendidikan
yang cukup.
Namun
apakah yang harus kita perbuat untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia?
Apakah bangsa Indonesia tetap harus di posisi ini terus?
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pada
tahun 2013 tingkat penduduk Indonesia semakin bertambah sehingga tingkat
pendidikan di Indonesia menjadi turun naik karena penghasilan mereka yang tidak
tetap juga. Namun tidak hanya itu jumlah pengangguran di Indonesia pun semakin
bertambah karena sempitnya lapangan pekerjaan. Namun banyak pula orang yang
mempunyai uang dan pekerjaan selalu menganggap rendah seorang pengangguran tanpa
mereka sadari orang yang menganggur adalah seseorang yang memiliki kreatifitas
ataupun berpendidikan,tidak sedikit orang yang menganggur adalah seorang
Diploma ataupun sarjana S1. Mengapa lulusan Diploma / Sarjana tidak memiliki
pekerjaan? Mungkin karena mereka tidak mempunyai pengalaman yang cukup padahal
mereka mempunyai tittle yang mungkin cukup untuk kerja di kantoran,dan mungkin
usia yang mereka pertimbangkan karena penerimaan karyawan minimal
25tahun,selain itu sulit untuk mendapatkan pekerjaan.
Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan
pelatihan usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang..Menurut
Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala
kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan
sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya..
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali,
sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau
seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya.
Melihat pentingnya Pendidikan dalam
kehidupan Masyarakat Luas. Berdasarkan alasan tersebut,maka penulis mengambil
judul “Peran Pendidikan pada tingkat
Pengangguran”
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana
peran Pendidikan bagi Masyarakat ?
2. Seberapa
penting peran Pendidikan bagi Masyarakat ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui peran Pendidikan bagi
Masyarakat.
2.
Untuk mengetahui seberapa penting peran
Pendidikan bagi Masyarakat.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Manfaat
Akademik : untuk mengetahui peran pendidikan pada masyarakat.
2. Manfaat
Praktis : salah satu syarat untuk memperoleh nilai tugas Perekonomian Indonesia.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1
Pendidikan
2.1.1
Pengertian
Pendidikan
Pendidikan
adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang
akan datang. Pendidikan Menurut
Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang
terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia
yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada
vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.
2.1.2
Jenjang
Pendidikan
a.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Adalah salah satu upaya
pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani.
b.
Pendidikan Dasar
Merupakan jenjang pendidikan
awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang
pendidikan menengah.
c.
Pendidikan
Menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang
pendidikan lanjutan dari pendidikan dasar.
d.
Pendidikan Tinggi
Jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan Diploma ,Sarjana
,Magister, Doktor , dan Spesialis yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi.
2.1.3
Jalur
Pendidikan
a. Pendidikan Formal
Pendidikan
yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini
mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
b. Pendidikan Nonformal
Pendidikan
ini paling banyak terdapat pada usia dini,serta pendidikan dasar adalah TPA
(Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang di
adakan di Masjid atau Sekolah Minggu yang di adakan di Gereja. Adapula berbagai
kursus,di antaranya Kursus Musik, BimBel,dsb.
c. Pendidikan Informal
Jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri
yang dilakukan secara sadar dan bertanggung jawab.
2.1.4
Jenis
Pendidikan
a. Pendidikan Umum
Pendidikan
dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang di lakukan oleh
peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
b. Pendidikan Kejuruan
merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja
dalam bidang tertentu. Contoh: Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
c. Pendidikan Akademik
Pendidikan
tinggi program sarjana dan pancasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan
disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
d. Pendidikan Profesi
Pendidikan
tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki
suatu profesi atau menjadi profesional.
e. Pendidikan Vokasi
Pendidikan
tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan
sarjana.
f. Pendidikan Keagamaan
Merupakan
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk
dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman
terhadap agama.
g. Pendidikan Khusus
Merupakan
penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus atau
peserta didik memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara
inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus
pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa
(SLB))
2.1.5
Tingkatan
Sekolah
a. Prasekolah
Untuk
usia 3tahun,kanak-kanak Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses terhadap
pendidikan formal. Dari usia 3-5 tahun mereka memasuki taman kanak-kanak.
Pendidikan ini tidak wajib untuk diikuti,namun tujuannya untuk mempersiapkan anak
didik memasuki sekolah dasar.
b. Sekolah Dasar
untuk
usia 6-11 tahun memasuki Sekolah Dasar (SD). Tingkat Pendidikan ini adalah
wajib bagi seluruh warga negara Indonesia berdasarkan konstitusi nasional. Para
siswa harus belajar selama enam tahun untuk menyelesaikan tahapan ini.
c. Sekolah Menengah Pertama
Adalah
bagian dari pendidikan dasar di Indonesia setelah tamat dari SD. Sekolah ini
selama 3 tahun kisaran usia 12-14 tahun.
d. Sekolah Menengah Atas
Tingkatan
ini terbagi menjadi 3 jenis,yaitu : Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah (MA). Sekolah ini selama 3 tahun
dan setelah selesai melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
e. Pendidikan Tinggi
Setelah
tamat para siswa dapat memasuki perguruan tinggi. Pendidikan tinggi ini terbagi
menjadi 2 kategori: yakni negeri dan swasta.
2.2
Pengangguran
2.2.1
Pengertian
Pengangguran
adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu
menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomiankarena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakatakan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan
jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya
yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran
yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran
terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan
tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
2.2.2
Jenis
dan Macam Pengangguran
Ø Berdasarkan Jam Kerja
·
Pengangguran
Terselubung
·
Setengah
Menganggur
·
Pengangguran
Terbuka
Ø Berdasarkan Penyebab Terjadinya
·
Pengangguran friksional (frictional
unemployment)
Pengangguran
friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya
kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan
pembuka lamaran pekerja tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan
pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan
meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang
lebih baik dari sebelumnya.
·
Pengangguran konjungtural (cycle
unemployment)
Pengangguran
konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang
(naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
·
Pengangguran struktural (structural
unemployment)
Pengangguran
struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi
dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa
diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.
Akibat permintaan berkurang
2.
Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.
Akibat kebijakan pemerintah
·
Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)
Pengangguran
musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya
seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
1.
Pengangguran siklikal
Pengangguran
siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
·
Pengangguran teknologi
Pengangguran
teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian
tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
·
Pengangguran siklus
Pengangguran
siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh
kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
2.2.3
Penyebab
Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat
kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat
menimbulkan efekpsikologis yang
buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan kekacauanpolitik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat
jangka panjang adalah menurunnya GNP dan
pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.
2.2.4
Akibat
Pengangguran
Ø Bagi Perekonomian Negara
1. Penurunan
pendapatan perkapita.
2. Penurunan
pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3. Meningkatkan
biaya sosial yang harus di keluarkan oleh pemerintah.
Ø Bagi Masyarakat
1. Pengangguran
merupakan bebas psikologis dan psikis
2.
Pengangguran dapat menghilangkan
keterampilan ,karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
3.
Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan sosial dan politik.
BAB
III.
PENGAMATAN
TEORI
3.1 Analisis I
Pendidikan
sangat berperan penting untuk masa depan kita. Banyak orang yang tidak sekolah
karena kondisi ekonominya tidak memadai padahal kemampuan sang anak bisa di
andalkan,namun apa daya orangtua nya tidak dapat menyekolahinya karena biaya
sekolah yang terus meningkat,namun sekarang pemerintah mempunyai program “Wajib
Sekolah 6 tahun” namun kemudian di perpanjang menjadi “Wajib Sekolah 9 Tahun”
yakni dari SD sampai SMP, program itu hanya di bebaskan uang SPPnya saja tetapi
tidak membebaskan uang buku itu sama saja memberatkan orangtua siswa yang tidak
mampu,karena tidak semua orangtua siswa mampu. Dan tidak jarang orang
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Namun adapula yang
melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi karena memikirkan masa depan
banyak orangtua yang membanting tulang untuk mendapatkan uang untuk biaya
sekolah.
Setelah
mereka lulus dari SMP atau SMA mereka tidak langsung gampang untuk mencari
pekerjaan,karena pabrik atau perusahaan ingin mendapatkan karyawan atau pegawai
yang mempunyai pendidikan yang baik dengan nilai yang baik juga,bahkan yang
mempunyai kreatifitas yang tinggi namun tidak semua orang mempunyai kriteria
seperti itu. Mungkin tahun 90-an kepala perusahaan tidak mementingkan ijazah
tetapi mementingkan kreatifitas yang di miliki oleh calon pegawainya. Setelah
terjadinya kenaikan mata uang atau krisis moneter dan berkembangnya waktu
lapangan pekerjaan mulai menyempit, Namun banyak pula perusahaan yang mengalami
kerugian, dan banyak terjadi PHK sehingga Semakin banyak keluarga yang
kehidupan ekonominya tidak mencukupi. sedangkan populasi manusia makin bertambah
di Indonesia.
3.2 Analisis II
Mencari
pekerjaan bukanlah hal yang gampang saat ini, meskipun banyak orang yang
memiliki pendidikan yang tinggi dan memiliki tittle. Namun tidak menjamin
kemungkinan dia mendapatkan kerja dengan mudah jika tidak di ikuti dengan
pengalaman yang cukup. Hampir banyak lulusan S1 yang menjadi pengangguran
sehingga ada yang rela kerja yang mungkin jauh dari dari kemampuan yang dia
punya. Namun dengan pendidikan yang tinggi banyak perusahaan yang
mempertimbangkannya meskipun tidak
mempunyai banyak pengalaman. Banyak pengangguran di lihat sebelah mata oleh
orang-orang kalangan tinggi, tanpa mereka sadar bahwa orang yang tidak
berpendidikan pun mempunyai kreatifitas dan kemampuan yang baik. Bahkan banyak
orang yang hanya lulusan SD atau tidak bersekolah yang menjadi orang sukses
dengan membangun usaha.
Namun
Tinggi nya tingkat pengangguran di Indonesia karena rendahnya sistem
pendidikan. Banyak masyarakat indonesia terutama pada daerah pedalaman yang
tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya dan saran yang cukup. Bahkan
banyak orangtua yang buta huruf karena tidak merasakan duduk di bangku sekolah.
Namun apakah yang harus kita perbuat untuk memajukan sistem pendidikan di
Indonesia? Apakah bangsa Indonesia tetap harus di posisi ini terus? Bagaimana
bangsa Indonesia maju jika generasinya banyak yang tidak memiliki pendidikan
yang cukup.
Hampir
banyak orang yang di hina karena mereka tidak memiliki pendidikan yang baik,dan
mereka bekerja serabutan. Dan ada pula yang nekat mencari uang dengan cara
kriminal,itu semua di lakukan karena mereka tidak memiliki pendidikan dan tidak
adanya lapangan pekerjaan yang menerima mereka karena pendidikan yang kurang
melengkapi kriterianya.
3.3 Analisis
III
Badan Pusat
Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran pada bulan Februari 2013 sebesar
5,92% (komposisi) atau sebanyak 7,17 juta orang. Sementara itu, pada Februari
tahun lalu jumlah pengangguran sebesar 7,61 juta atau 6,32%. Dengan demikian
pengangguran berkurang 440.000 orang atau sekitar 5,7% dibandingkan tahun lalu.
"Tingkat pengangguran pada Februari 2013 5,92% atau 7,17 juta orang. Februari 2012 sebesar 6,32% atau 7,61 juta. Artinya ada penurunan pengangguran," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/5/2013)
Ia menuturkan, dalam setahun terakhir terjadi peningkatan angkatan kerja (AK) 780 ribu orang. Tercatat Februari 2013 AK sebesar 121,19 juta, sementar Februari 2012 120,41 juta AK.
"Angkatan kerja terjadi peningkatan secara yoy (year on year) 780 ribu orang," ujarnya.
Kemudian untuk kategori bekerja tercatat sebesar pada Februari 2013 sebanyak 114,02 juta. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2012 hanya sebesar 112,80 juta.
"Peningkatannya terjadi sebesar 1,2 juta," sebut Suryamin.
Pada februari 2013 terdapat 175,1 juta penduduk usia kerja sekitar 121,2 juta diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi atau angkatan kerja dan sisanya 53,9 juta tidak aktif dalam kegiatan ekonomi atau bukan angkatan kerja.
"Tingkat pengangguran pada Februari 2013 5,92% atau 7,17 juta orang. Februari 2012 sebesar 6,32% atau 7,61 juta. Artinya ada penurunan pengangguran," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (6/5/2013)
Ia menuturkan, dalam setahun terakhir terjadi peningkatan angkatan kerja (AK) 780 ribu orang. Tercatat Februari 2013 AK sebesar 121,19 juta, sementar Februari 2012 120,41 juta AK.
"Angkatan kerja terjadi peningkatan secara yoy (year on year) 780 ribu orang," ujarnya.
Kemudian untuk kategori bekerja tercatat sebesar pada Februari 2013 sebanyak 114,02 juta. Sedangkan pada periode yang sama tahun 2012 hanya sebesar 112,80 juta.
"Peningkatannya terjadi sebesar 1,2 juta," sebut Suryamin.
Pada februari 2013 terdapat 175,1 juta penduduk usia kerja sekitar 121,2 juta diantaranya aktif dalam kegiatan ekonomi atau angkatan kerja dan sisanya 53,9 juta tidak aktif dalam kegiatan ekonomi atau bukan angkatan kerja.
BAB
IV
PENUTUP
5.1.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pembahasan di bab III di dapat kesimpulan :
1.
Pendidikan sangat berperan untuk masa
depan.
2.
Pendidikan menjadi titik tingginya
pengangguran.
3.
Pengaruh dan dampak dari kurangnya
pendidikan.
4.
Pendidikan mengalahkan kreatifitas dalam
pencarian pekerjaan.
5.
Jumlah pengangguran berkurang pada tahun
2013.
5.1.2
Saran
1.
Sebaiknya pemerintah memberikan sekolah
gratis yang tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk mereka kalangan bawah.
2.
Pemerintah memberikan lapangan pekerjaan
yang sederhana namun menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya.
3.
Memperbaiki sistem pendidikan sehingga
lebih maju dari sebelumnya.
4.
Terus mengurangi jumlah pengangguran.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar